Persentase Harian
Istilah swap sering terdengar pada valuta asing utamanya pada pertukaran valuta asing. Namun istilah tersebut tidak hanya ada pada valuta asing, namun juga kerap ada dalam dunia cryptocurrency.
Istilah swap juga ada dalam dunia cryptocurrency dan mempunyai peran yang cukup krusial. Terdapat dua pengertian swap saat kita bermain cryptocurrency.
Definisi Swap Cryptocurrency
Pengertian pertama adalah swap sebagai pertukaran yang terjadi oleh sejumlah koin cryptocurrency dengan koin lain. Pertukaran ini dilakukan oleh para pengguna dengan difasilitasi oleh layanan khusus.
Sementara definisi lain adalah swap digunakan migrasi koin cryptocurrency yang telah dibangun diatas satu platform blockchain untuk dipindahkan ke platform blockchain lain yang berbeda.
Untuk definisi pertama paling banyak digunakan oleh para pemain cryptocurrency, yakni sebagai pertukaran. Dengan swap ini akan memfasilitasi para pemain cryptocurrency untuk melakukan jual beli terhadap aset yang dimilikinya dengan jenis aset lainnya.
Misalkan kita ingin melakukan swap antara Ethereum dengan Bitcoin. Berarti kita harus menjual Ethereum yang kita punya untuk menukarkan dengan Bitcoin.
Namun terkait keterbatasan likuiditas, tidak semua koin cryptocurrency bisa di swap secara langsung. Demikian hal tersebut biasanya terjadi pada koin-koin yang kurang populer dan masih dengan nilai kecil.
Jadi dengan menyiasati hal tersebut biasanya pemain akan menukarkan dulu dengan mata uang fiat atau dengan koin cryptocurrency yang lebih populer. Baru kemudian menukar lagi dengan koin yang diinginkan.
Contohnya ketika kita memiliki koin A yang dengan nilai dan popularitasnya tidak begitu besar. Jika kita ingin menukar koin tersebut dengan Bitcoin tentu akan mengalami kesulitan.
Lalu caranya adalah jual dulu koin A yang kita miliki. Setelah kita mendapat dana dalam mata uang fiat maka kita baru bisa membeli Bitcoin dengan jumlah yang sesuai.
Baca juga: Perbedaan Exchange dan Wallet Cryptocurrency
Biaya Swap Cryptocurrency
Dalam melakukan swap kita juga akan dihadapkan dengan yang namanya gas fee. Yakni merupakan sejumlah nominal yang harus dikeluarkan pemain ketika melakukan transaksi atau saat menyusun kontrak baru dalam sistem blockchain Ethereum.
Sederhananya, gas fee merupakan biaya transaksi yang diterapkan pada sistem Ethereum.
Dalam perputaran rutin pada sistem blockchain Ethereum ini, gas fee akan dialokasikan untuk membiayai mesin virtual yang menjadi sumber daya Ethereum (EVM). Sehingga, aplikasi yang terdesentralisasi dan berjalan dalam sistem blockchain Ethereum, layaknya smart contracts, bisa berjalan dengan aman dan mandiri.
Baca juga: 4 Cara Passive Income dari Cryptocurrency
Penyedia Layanan Swap Cryptocurrency
Untuk penyedia layanan swap sendiri ada beberapa yang sudah menjadi langganan para pemain cryptocurrency. Ada UniSwap, PancakeSwap, dan Biswap.
Untuk UniSwap, ini akan memberi imbalan setiap kali pemain melakukan swap, namun sebelumnya pemain harus mengeluarkan biaya 0,3% per swap. Kemudian, penyedia likuiditas menerima biaya tersebut yang kemudian dibandingkan dengan bobot pemain dalam berkontribusi untuk liquidity pool tersebut.
Lalu ada PancakeSwap, atau yang sering disebut CAKE memiliki fungsi ganda. Sebagai governance coin dan juga penyedia layanan staking dan farming. Pengguna bisa mendulang sebuah CAKE melalui staking, likuiditas, atau membeli melalui exchange.
Koin yang dikeluarkan CAKE untuk liquidity provider bisa dijadikan bahan jual beli di pasar aset terbuka. Sama seperti koin standar pada umumnya.
Terakhir ada Biswap yang merupakan platform pertukaran yang terdesentralisasi pertama di pasaran dengan menerapkan biaya transaksi terendah, yakni sebesar 0,1%. Selain menjamin biaya transaksi yang rendah, Jaringan ini juga memiliki kecepatan transaksi yang unggul.
Persentase Harian adalah blog keuangan, bisnis, dan gaya hidup yang meningkatkan pengetahuanmu hari ini.