
budidaya unggas petelur
Persentase Harian
Sebagai warga di negara Indonesia, tentunya kamu sudah tidak asing lagi dengan telur. Salah satu menu favorit warga Indonesia yang digunakan sehari-hari. Telur hampir selalu menjadi pilihan warga Indonesia karena dapat diolah menjadi berbagai macam olahan seperti telur dadar, mata sapi, telur balado, hingga poached egg dan masih banyak lagi.
Semakin meningkatnya permintaan terhadap telur membuat bisnis budidaya unggas petelur menjadi salah satu peluang bisnis yang perlu diperhatikan. Yuk simak peluang dan teknik budidaya unggas petelur berikut ini:
Peluang Budidaya Unggas Petelur
1. Permintaan Telur yang Tinggi
Tidak bisa dipungkiri bahwa permintaan masyarakat terhadap telur sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan telur bisa digunakan sebagai bahan masakan baik main course, dessert, bahkan minuman.
Lihat saja di warung bahari, warung tegal, hingga warung masakan padang, hampir semua warung makan tersebut selalu menyediakan menu makanan berbahan dasar telur. Seperti telur dadar, telur rendang, telur balado, dan lain sebagainya.
Telur juga bisa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan makanan manis seperti kue dan bahkan minuman seperti STMJ (Susu Telur Madu Jahe). Tingginya permintaan ini merupakan sebuah peluang bisnis yang menarik.
Baca juga: Ketahui 3 Cara Menjadi Pengusaha Batu Bara
2. Bisa Menganut Sistem Compounding Effect
Pernahkah kamu mendengar istilah compounding effect? compounding effect secara mudahnya adalah suatu efek yang bisa membuatmu melipatgandakan sesuatu seiring berjalannya waktu.
Misalkan saja kamu bermodalkan 10 ayam petelur. Dari 10 ayam petelur tersebut kamu bisa menghasilkan 30 telur. Anggap saja kamu menjual 20 telur yang kamu miliki dan merawat 10 telur sisanya hingga menjadi unggas petelur.
Dari modal awalmu berupa 10 ayam petelur, kini kamu memiliki 20 ayam petelur dimana 10 unggas petelurnya berasal dari telur yang dihasilkan.
Setelah memiliki 20 ayam petelur, kamu pun bisa menghasilkan 60 telur dan terlur menggulung hingga bisnismu semakin berkembang.
Baca juga: 3 Bisnis di Balkon Apartemen
3. Zero Waste
Peluang lain yang bisa kamu miliki adalah semua bagian dan hasil dari budidaya unggas petelur bisa kamu gunakan sebagai ladang penghasil uang. Telur yang dihasilkan bisa kamu jual atau dirawat agar menjadi indukan baru, ayam yang sudah berumur dan susah bertelur bisa kamu jual menjadi ayam potong, dan kotoran yang dihasilkan serta sisa-sisa makanannya bisa kamu jual atau gunakan sebagai pupuk.
Bagaimana, menarik bukan? setelah mengetahui peluangnya, yuk simak cara budidaya unggas petelur berikut ini:
Baca juga: Modal 500 Ribu Bisa Buat Usaha Apa?
Teknik Budidaya Unggas Petelur
1. Siapkan Modal untuk Kandang dan Lahan
Seperti pada budidaya lainnya, unggas petelur juga membutuhkan kandang dan lahan untuk bisa menghasilkan telur. Besar kandang dan lahan bisa kamu sesuaikan dengan estimasi kapasitas ternak yang ingin kamu miliki.
Ketika kamu memahami peluang budidaya unggas petelur mengenai compounding effect, kamu harus bisa menyediakan kandang dan lahan yang luas sejak dini agar pertumbuhan bisnismu dapat berjalan dengan cepat.
2. Pembelian dan Pemilihan Bibit Unggas Petelur
Pertanyaan lebih dahulu ayam atau telur di dunia ini tidak terlalu berarti di sini karena kamu jelas menginginkan pertumbuhan bisnis yang cepat bukan? Oleh karena itu kamu harus menyiapkan bibit ayam petelur terbaik. Pembelian bibit terbaik akan meningkatkan peluang untuk induk segera bertelur.
Baca juga: Harga Kambing Boer Anakan dan Dewasa
3. Pembelian Pakan Ternak
Pakan merupakan kebutuhan pokok bagi ternak agar bisa tumbuh kembang dengan baik. Pemberian pakan dengan jumlah yang pas akan menghindari kematian indukan karena kekurangan pakan dan keracunan akibat kelebihan pakan.
Kamu bisa memberikan pakan berupa pelet, jagung, dedak, dan berbagai jenis pakan lainnya untuk indukan unggas petelur. Tentunya kamu perlu menyesuaikan dengan budget yang kamu miliki.
Baca juga: 4 Tips Cara Menjadi Broker Rumah Sukses
4. Pemberian Vaksin untuk Induk Unggas Petelur
Salah satu musuh terbesar bagi para peternak adalah virus yang bisa membunuh seluruh ternaknya. Sebagai langkah prefentif untuk risiko ini, kamu bisa memberikan vaksinasi pada indukan.
Vaksin diberikan agar tubuh induk unggas petelur lebih tahan terhadap serangan virus. Jenis vaksinasinya pun beragam, ada vaksin aktif yang berisi virus yang masih hidup dan vaksin inaktif yang berisi virus yang sudah mati. Kekebalan yang diberikan oleh vaksin aktif akan bertahan lebih lama daripada virus inaktif.
5. Proses Panen dan Pasca Panen
Proses panen telur harus kamu lakukan secara berkala dalam satu hari tersebut. Misalkan saja karena kamu memiliki kesibukan tersendiri sehingga kamu membaginya menjadi 2 kali panen sehari.
Misalkan saja kamu melakukan panen pada pukul 07.00 – 08.00 dan 19.00 – 20.00. Proses panen berkala akan menghindari kemungkinan telur yang menumpuk dan menyebabkan kerusakan pada telur. Semakin banyak waktu panenmu dalam sehari, akan semakin baik.
Setelah panen telur kamu lakukan, kamu bisa melakukan proses pasca panen berupa pengelompokkan telur hasil panen. Misalkan saja bagi telur menjadi 3 kelompok.
Kelompok A adalah kelompok bagi telur-telur dengan kualitas standar dari segi ukuran. Kelompok B bagi telur yang memiliki ukuran lebih besar maupun lebih kecil dari ukuran standar. Kelompok C bagi telur yang memiliki cangkang retak, berbentuk loncong, atau bentuk lainnya yang berbeda dari standar.
Selain pengelompokkan telur, proses pasca panen lainnya adalah melakukan proses checking pada kondisi induk dan kandang. Induk yang sudah mulai tua dan tidak produktif, bisa kamu sisihkan untuk menjadi ayam potong. Kondisi kandang yang kotor dan rusak juga harus segera kamu perbaiki agar unggas petelurmu memiliki lingkungan dengan kondisi terbaik.
Sekian artikel mengenai peluang dan teknik budidaya unggas petelur dari persentase harian. Nantikan artikel-artikel lainnya yang lebih bermanfaat lagi.
Persentase Harian adalah blog keuangan, bisnis, dan gaya hidup yang meningkatkan pengetahuanmu hari ini.